JAKARTA - Menjelang pergantian tahun, masyarakat yang berencana bepergian diimbau untuk mencermati kembali harga bahan bakar minyak.
PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang berlaku sejak awal Desember 2025 dan masih berlaku hingga Rabu, 31 Desember 2025.
Penyesuaian harga ini menjadi perhatian publik karena mencakup seluruh jenis BBM nonsubsidi. Di sisi lain, BBM subsidi tetap dipertahankan guna menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya mobilitas akhir tahun.
Kebijakan harga tersebut diterapkan secara nasional dengan perbedaan wilayah tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh komponen pajak daerah dan biaya distribusi di masing-masing daerah.
Dengan adanya penyesuaian ini, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan secara lebih matang. Informasi harga BBM menjadi salah satu pertimbangan penting sebelum melakukan perjalanan jarak jauh.
Penyesuaian Harga Mengacu Aturan Pemerintah
Pertamina menegaskan bahwa penyesuaian harga BBM nonsubsidi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Kebijakan ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen Nomor 62 K/12/MEM/2020.
Aturan tersebut mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM jenis bensin dan minyak solar. Penetapan harga mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk harga minyak mentah dunia dan nilai tukar.
Dengan dasar regulasi tersebut, Pertamina melakukan penyesuaian harga secara berkala. Tujuannya untuk menjaga keberlanjutan pasokan energi sekaligus menyesuaikan dinamika pasar global.
Penyesuaian harga per 1 Desember 2025 mencakup seluruh jenis BBM nonsubsidi. Kebijakan ini berlaku di seluruh jaringan stasiun pengisian bahan bakar umum Pertamina di Indonesia.
Daftar BBM Nonsubsidi Mengalami Kenaikan
Kenaikan harga tercatat pada berbagai produk BBM nonsubsidi. Jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex mengalami penyesuaian harga.
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar lima persen, termasuk DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax kini berada di angka Rp12.750 per liter. Harga ini naik dibandingkan sebelumnya yang berada di level Rp12.200 per liter.
Sementara itu, Pertamax Turbo mengalami kenaikan menjadi Rp13.750 per liter dari sebelumnya Rp13.100 per liter. Produk Pertamax Green 95 juga naik menjadi Rp13.500 per liter dari harga sebelumnya Rp13.000 per liter.
Pada segmen BBM jenis diesel, Dexlite kini dijual dengan harga Rp14.700 per liter. Angka tersebut naik cukup signifikan dari harga sebelumnya Rp13.900 per liter.
Sedangkan Pertamina Dex kini dipasarkan dengan harga Rp15.000 per liter. Sebelumnya, harga produk ini berada di level Rp14.200 per liter.
Harga BBM Subsidi Tetap Dipertahankan
Di tengah kenaikan harga BBM nonsubsidi, pemerintah memastikan harga BBM subsidi tidak mengalami perubahan. Kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi masyarakat.
BBM subsidi jenis Pertalite tetap dijual dengan harga Rp10.000 per liter. Harga ini berlaku secara nasional tanpa perubahan menjelang akhir tahun.
Sementara itu, Bio Solar subsidi juga tetap dipatok di angka Rp6.800 per liter. Harga ini berlaku di seluruh wilayah Indonesia yang mendapatkan alokasi BBM subsidi.
Dengan tetapnya harga BBM subsidi, pemerintah berharap mobilitas masyarakat tetap terjaga. Terlebih pada momen libur akhir tahun yang identik dengan peningkatan aktivitas perjalanan.
Kepastian harga BBM subsidi ini juga memberikan rasa aman bagi sektor transportasi dan logistik. Stabilitas harga energi dinilai penting untuk menjaga kelancaran distribusi barang.
Rincian Harga BBM Pertamina Berbagai Wilayah
Untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter. Pertamax dijual Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp13.400 per liter, Dexlite Rp14.200 per liter, Pertamina Dex Rp14.500 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Di kawasan Free Trade Zone Sabang, harga Pertalite Rp10.000 per liter. Pertamax berada di angka Rp11.500 per liter, Dexlite Rp13.000 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu menetapkan harga Pertamax Rp13.050 per liter. Pertamax Turbo Rp14.350 per liter, Dexlite Rp15.300 per liter, Pertamina Dex Rp15.600 per liter, serta Solar Rp6.800 per liter.
Untuk Free Trade Zone Batam, harga Pertamax Rp12.250 per liter. Pertamax Turbo dijual Rp13.100 per liter, Dexlite Rp13.950 per liter, Pertamina Dex Rp14.300 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Di Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, dan Lampung, Pertamax berada di angka Rp13.050 per liter. Pertamax Turbo Rp14.050 per liter, Dexlite Rp15.000 per liter, Pertamina Dex Rp15.300 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur menetapkan harga Pertamax Rp12.750 per liter. Pertamax Turbo Rp13.750 per liter, Pertamax Green 95 Rp13.500 per liter, Dexlite Rp14.700 per liter, Pertamina Dex Rp15.000 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, harga BBM relatif sama dengan Pulau Jawa. Khusus NTT, Bio Solar nonsubsidi dijual Rp14.600 per liter.
Di Kalimantan Barat, Timur, Tengah, dan Utara, harga Pertamax Rp13.050 per liter. Pertamax Turbo Rp14.050 per liter, Dexlite Rp15.000 per liter, Pertamina Dex Rp15.300 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Kalimantan Selatan mencatat harga Pertamax Rp13.350 per liter. Pertamax Turbo Rp14.350 per liter, Dexlite Rp15.300 per liter, Pertamina Dex Rp15.600 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Wilayah Sulawesi serta Maluku dan Papua juga menerapkan harga yang relatif seragam. Pertamax berada di kisaran Rp13.050 per liter, Dexlite Rp15.000 per liter, dan Solar Rp6.800 per liter.
Dengan rincian harga tersebut, masyarakat diimbau untuk memastikan jenis BBM dan wilayah sebelum mengisi bahan bakar. Langkah ini penting agar perjalanan akhir tahun berjalan lancar dan sesuai perencanaan.